Monday, January 23, 2012

kawah-danau terbaik di indonesia



Danau - danau kawah terbaik di Indonesia adalah danau - danau yang merupakan akumulasi dari air hujan dan air tanah yang mengisi di kawah gunung berapi. Apabila gunung api ini masih aktif, maka air danau didalamnya bisa beracun atau mematikan. Danau seperti ini biasanya mengandung gas fumarol dan memiliki warna kehijauan. Apabila gunung berapi sudah tidak aktif, maka air danaunya terasa segar karena tidak ada lagi sendimen di dalamnya.

Terletak di antara benua Asia dan Australia, Indonesia adalah rumah dari ratusan gunung berapi yang sebagian besar masih aktif. Gunung berapi di negara kita masih dalam jajaran Cincin Api Pasifik. Beberapa gunung berapi itu terkadang mengandung danau kawah yang indah. Di Indonesia, sebagian besar danau kawah yang terletak di dalam gunung berapi aktif. Beberapa di antaranya yang tidak stabil seperti Danau Kelimutu yang sering terjadi perubahan warna dan Danau Kelud yang kini tidak lagi ada setelah letusan pada tahun 2007.

Berikut ini danau - danau kawah terbaik di Indonesia:

1. Danau Toba, Sumatera Utara

Terletak 900 meter di atas permukaan laut, danau yang berada di Sumatera Utara ini terbentuk sekitar 70000 tahun yang lalu setelah terjadi letusan besar. Danau dengan luas 1000 kilometer persegi ini adalah danau vulkanik terbesar di dunia. Bahkan danau yang terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba adalah yang terbesar di bumi dalam 25 juta tahun terakhir dan telah menyebabkan perubahan iklim global bencana pada saat itu.

2. Danau Batur, Bali

Danau yang berada di lingkungan Gunung Batur ini terletak di Pulau Bali dan merupakan danau kawah terbesar di pulau ini. Danau ini terbentuk sekitar 23000 - 28000 tahun yang lalu. Gunung berapi ini masih aktif. Daerah sekitar kaldera dihuni oleh sejumlah penduduk dan ada dua desa utama di sana, yaitu Kedisan dan Toya Bungkah. Sehingga membuat suasana sekitar danau menjadi terasa hidup. Gunung berapi setinggi 700 meter muncul dengan kerennya di tengah danau. Apabila ini dikombinasikan dengan adanya sumber air panas dan melihat beberapa pura yang indah akan memberikan karakter tersendiri.

3. Danau Segara Anak, Nusa Tenggara Barat

Terletak di Pulau Lombok, dekat Pulau Bali, berada di puncak Gunung Rinjani . Gunung ini adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia dengan ketinggian 3726 meter di atas permukaan laut. Danau kawah di Gunung Rinjani disebut Segara Anak atau Anak Laut. Air panas muncul dari danau sering digunakan untuk perawatan kulit. Dengan luas 11 kilometer persegi, danau ini mungkin adalah danau vulkanik panas terbesar di dunia. Anehnya, ada ikan yang hidup di danau ini. Di tengah danau, sebuah gunung berapi aktif baru bernama Gunung Barujari baru - baru ini bangkit dan tumbuh besar dari waktu ke waktu.

4. Danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur

Ada 3 danau kawah yang berada di Gunung Kelimutu, sebuah gunung dengan ketinggian 1.639 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di Pulau Flores, Indonesia Timur. Ketiga danau memiliki berbagai warna yang terus berubah seiring waktu. Danau pertama, Tiwu Ata Mbupu atau “Danau Orang Tua” biasanya biru, tetapi baru - baru ini telah berubah menjadi coklat gelap. Danau kedua, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau “Danau Jejaka dan Gadis” adalah memiliki warna hijau atau biru jernih. Danau ketiga, Tiwu Ata Polo atau “Danau Mempesona” pada awalnya merah, tapi sekarang adalah merah kecoklatan gelap. Ini 3 danau berwarna dalam gunung api yang sama memberikan tampilan yang mengesankan dan juga menarik bagi ahli geologi. Air subfumarol dianggap kemungkinan penyebab fenomena ini.

5. Kawah Ijen, Jawa Timur

Ini danau kawah terbesar di Pulau Jawa yang terletak dalam Gunung Ijen di Jawa Timur. Danau ini berisi 36 juta meter kubik air asam dan ditutupi dengan awan belerang. Pemandangan danau ini sangat indah dengan warna hijau pirus, tapi airnya sangat beracun. Ada yang mengatakan bahwa Danau Ijen mungkin adalah salah satu danau yang paling beracun di dunia. Kawah Ijen juga merupakan lokasi operasi pertambangan belerang. Para penambang melakukan operasi dengan peralatan tradisional tanpa ada tindakan pencegahan keselamatan sedikit pun. Berton - ton belerang ditambang dan dibawa dari atas gunung dengan berjalan kaki. Setiap penambang dapat membawa belerang 70 - 100 kg di keranjang per hari.

6. Danau Maninjau, Sumatera Barat

Terletak 16 km dari Bukittinggi, Sumatera Barat, danau ini terbentuk sekitar 52000 tahun yang lalu. Dengan luas 99,5 kilometer persegi, danau ini memberikan pemandangan dan iklim sedang, menjadikannya salah satu tujuan wisata yang paling dikunjungi di Pulau Sumatera. Penduduk lokal menggunakan danau untuk budidaya dengan menggunakan keramba jaring apung, sedangkan tanah di sekitar danau digunakan untuk pertanian. Danau Maninjau memiliki waduk alami untuk kelebihan air Sungai Antokan, di sisi barat danau. Aliran air danau ini telah digunakan untuk membangkitkan listrik tenaga air.

7. Danau Tondano, Sulawesi Utara

Danau Tondano terletak 36 km dari kota Manado, Sulawesi Utara. Danau ini terletak dalam Lambean Pegunungan, di dataran 600 meter di atas permukaan laut. Sedimen yang ditemukan di sekitar danau Tondano terbentuk dari 65 juta sampai 1,6 miliar tahun yang lalu. Daerah ini dikenal sebagai daerah penghasil kopi, cengkeh dan kelapa. Danau dan sekitarnya memberikan pemandangan yang sangat indah. Dekat danau, ada tempat bernama Paleloan, di mana pengunjung bisa melihat rumah - rumah tradisional Minahasa.

8. Danau Singkarak, Sumatera Barat

Terletak antara kota Padang Panjang dan Solok, Sumatera Barat, danau ini memiliki luas wilayah 107,8 kilometer persegi. Seperti Danau Maninjau, Danau Singkarak merupakan waduk alami untuk kelebihan air, yaitu dari Sungai Ombilin. Sungai ini mengalir ke Selat Malaka. Daerah sekitar danau dihuni penduduk yang gemar mengkonsumsi jenis ikan yang disebut Ikan Bilih yang dipanen dari danau.

9. Kawah Putih, Jawa Barat

Kawah ini terletak di Gunung Patuha, sebuah gunung berapi aktif di Jawa Barat. Air sangat asam sebagai hasil dari aktivitas magmatik tinggi. Sulfur sedimen di dasar di danau itu ditambang pada paruh pertama abad ke-20. Danau yang indah tetapi beracun.

10. Danau Bratan, Bali

Danau Bratan terletak di Gunung Bratan di daerah Tabanan, Bali. Danau ini hanya mencakup area seluas 4 kilometer persegi, namun melihat pemandangannya terasa menyegarkan hati bagi siapa pun. Danau ini adalah tempat suci bagi orang Bali. Pura Ulun Danu, salah satu Pura penting Bali berdiri indah di pinggir danau. Pura ini dipersembahkan untuk Dewi Danau Bratan.

11. Kawah Dieng, Jawa Tengah

Kompleks gunung api Dieng telah dikenal sering melepaskan karbon dioksida, yang kadang - kadang menyebabkan kematian. Masyarakat setempat menyebutnya daerah gunung berapi sebagai lembah kematian. Emisi karbondioksida juga menghancurkan vegetasi dan hewan. Meskipun gunung berapi dapat mematikan, hal itu tidak menyurutkan pengunjung dari mengunjungi tempat ini. Ada beberapa kawah gunung berapi dan beberapa dari mereka diisi dengan air asam hangat. Danau yang paling terkenal adalah Danau Telaga Warna. Letusan awan telah mendominasi aktivitas gunung berapi Dieng.

12. Kawah Tengger, Jawa Timur

Kawah Tengger berada di Gunung Bromo. Gunung ini merupakan gunung berapi yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Terletak di Jawa Timur, gunung ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Ada lima tumpang tindih gunung berapi di daerah tersebut, masing - masing dipotong oleh sebuah kaldera. Yang paling terkenal di daerah tersebut adalah Gunung Bromo. Danau terkenal di kawasan Tengger adalah Ranu Kumbolo, Ranu Pane dan Regulo.

13. Kawah Kelud, Jawa Timur

Gunung Kelud adalah gunung api aktif yang tidak stabil yang terletak di Jawa Timur yang telah meledak lebih dari 30 kali sejak 1000 sebelum Masehi. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2007.















0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes